Material Geotextile Sebagai Lapis Pemisah

Material Geotextile Lapis Pemisah
Material Geotextile Lapis Pemisah
Material Geotextile Lapis Pemisah | Negara Indonesia yang beriklim tropis ini sering kita jumpai betapa banyak jaln jalan yang telah dibangun dengan berbagai konstruksi menjadi cepat rusak. Bukan menyalahkan iklim yang ada di Indonesia tetapi kondisi ini banyak tanah dengan kondisi tanah lunak.

Para konsultan dan kontraktor bangunan dan konstruksi mengetahui bahwa kondisi tanah lunak dalam konstruksi seringkali menjadi permasalahan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya daya dukung tanah tersebut.

Dengan kondisi daya dukung tanah yang rendah tersebut dapat menimbulkan banyak kerugian yang ditimbulkan. Bagi para pengusaha kontraktor tentu saja dari sisi biaya konstruksi yang semakin mahal, hingga terancamnya keselamatan konstruksi.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan struktur yang dibuat tidak mampu berdiri secara stabil dan bisa roboh. Dalam menanggulangi permasalahan tersebut, maka diperlukan pekerjaan perbaikan tanah baik dengan teknologi terkini maupun dengan teknologi tradisional.

Tanah lunak merupakan tanah kohesif yang terdiri dari sebagian besar butir-butir yang sangat kecil seperti lempung atau lanau. Sifat tanah lunak adalah gaya gesernya kecil, kemampatannya besar, koefisien permeabilitas yang kecil dan mempunyi daya dukug rendah jika dibandingkan dengan tanah lempung lainnya.

Permasalahan yang ditimbulkan dalam pembangunan konstruksi jalan diatas tanah lunak sebagai berikut:
• Penurunan (settlement) akibat termampatnya tanah dasar
• Penurunan yang tidak merata (differential settlement) akibat perbedaan karakteristik tanah
• Banyak terjadi kehilangan material tanah timbunan akibat berat jenis tanah timbunanan lebih besar dari berat jenis tanah dasar.
• Terjadinya keruntuhan tanah dasar akibat kecilnya sudut geser tanah dasar

Masalah yang sering timbul pada jalan yang dibangun di atas tanah lunak dan rawa antara lain adalah kehilangan tanah urugan pada proses pembuatan jalan dan timbulnya deformasi yang tidak seragam. Dengan adanya permasalahan tersebut dibutuhkan solusi teknologi yang konkit.

Kendala- kendala di atas dapat diatasi apabila dilakukan penelitian terhadap sumber-sumber bahan lokal yang ada untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengganti material geotekstil seperti penggunaan anyaman bambu yang berfungsi sebagai pemisah antara tanah dasar yang lunak dan pondasi bawah jalan.

Teknologi Geotekstil sebagai lapis pemisah pada jalan dapat juga berfungsi sebagai lapis perkuatan bagi tanah. Dengan adanya materi geotextile material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.

APP Geotextile berfungsi sebagai lapis penguat sekaligus pemisah antara material timbunan dengan tanah dasar tanpa mencegah sirkulasi air, sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang pada permukaannya.


Comments

Popular posts from this blog

5 Kelebihan Menggunakan Karpet Tile Pada Rumah Hunian